Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jendral DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding berharap pemerintah terus memperbaiki pola komunikasi dengan kalangan alim ulama. Sebab para alim ulama memiliki peran strategis di dalam memperkuat keutuhan bangsa.
“Jika pemerintah bisa merangkul para kiai atau ulama maka negara kita juga akan solid dan kuat,” kata Karding kepada wartawan saat ditanyai tentang ‘Aksi Bela Islam Jilid III 2 Desember’ Rabu (30/11).
Menurutnya, alim ulama menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam. Mereka merupakan panutan yang senantiasa didengar ucapannya dan ditaati petuahnya (sami’na wa ato’na). Meninggalkan para alim ulama berarti meninggalkan suara rakyat.
“Suara kiai representasi suara umat. Apa yang menjadi perkataan kiai bagian dari perkataan umat,” jelasnya.
Ke depan, pemerintah perlu melibatkan alim ulama dalam membahas persoalan-persoalan kebangsaan. Pemerintahan Jokowi bisa memilah dan ikut menganalisa ide dan gagasan dari para kiai untuk perbaikan bangsa.
“Jika memang tak baik silahkan dikritisi. Jika baik maka pemerintah harus menindaklanjuti ide itu,” kata Karding.
Anggota Komisi III DPR RI menambahkan, Aksi Bela Islam Jilid II 4 November lalu bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Bahwa sudah saatnya pemerintah mendengarkan ide-ide para kiai untuk meneguhkan pembangunan yang sudah baik.
“Pemerintah tak hanya menjadikan ulama/kiai sebagai pemadam kebakaran: baru dilibatkan saat sudah muncul gejolak sosial,” ujar Karding.
Di sisi lain, Karding berharap para ulama turut berperan mendidik umat, menjaga iklim demokrasi agar tetap sejuk damain. Dia berharap aksi super damai pada 2 Desember besok bisa berlangsung damai dan tertib.[Soemitro]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid