Semarang, Aktual.com – Sejumlah tenaga pengajar di SDN Gayamsari 01 Semarang menyesalkan langkah petugas merazia dan menyita permen jari di sekolahnya, beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SD Gayamsari 01, Totok Sugiyanto menilai tindakan polisi mengganggu kredibilitas sekolah di mata sekolah lain. Semula, bila Polsek setempat akan memberi sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa kelas V dan VI.

“Tapi entah mengapa justru ditengah acara justru diselipi razia permen jari. Itu ngawur dan saya kecewa berat dengan tindakan polisi yang seperti itu,” terang dia, di Semarang, Selasa (18/10).

Mestinya, lanjut dia, operasi razia dan penyitaan melibatkan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) dan Badan Narkotika Nasional. Langkah itu menimbulkan dampak buruk pada lembaga yang dipimpinya. Masyarakat menilai citra buruk dan enggan menitipkan putera-puterinya.

“Kita akan berikan pemahaman orangtua murid agar tidak berpengaruh terhadap proses penerimaan siswa baru di tahun depan,” tuturnya.

Sementara, Purwoningsih, seorang guru SDN Gayamsari 01 mengaku kecewa dengan penyitaan permen jari di sekolahnya. Ia menganggap ulah polisi ngawur dan mengada-ada padahal hasil uji petik laboratorium menyatakan tak ada zat psikotropika apapun dalam permen jari.

“Kita akan berikan pemahaman orangtua murid agar tidak berpengaruh terhadap proses penerimaan siswa baru di tahun depan,” tuturnya.

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka