Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap, Trian Yunanda pada Selasa (18/10) membuka acara Focus Discussion Group (FGD): Scoping Programme GEF-8. Dalam kegiatan tersebut Trian menyatakan bahwa UNDP juga terlibat dalam proyek hibah yang ada di KKP yaitu pada kegiatan ATSEA-II dengan sumber pendanaan dari GEF-6.
“Global Environment Facility (GEF) merupakan mekanisme pendanaan hibah untuk mendukung implementasi konvensi-konvensi yang sudah diratifikasi, proyek-proyek lingkungan dalam mengatasi masalah lingkungan global dan mendukung inisiatif pembangunan berkelanjutan,” kata Trian dalam sambutannya.
Peran GEF lanjut Trian khususnya pada prioritas lingkungan global di Indonesia yaitu bidang bahan kimia dan limbah (chemicals dan waste), konservasi hutan dan tata guna lahan (forest conservation dan land use), perikanan (fisheries), dan energi (energy).
Ia juga menyampaikan, agar pengerjaan ini, dapat fokus pada pengelolaan perikanan darat (inland fisheries) dan kampung nelayan maju (KALAJU).
Trian menambahkan, fokus disini juga harus bisa dikaitkan juga dengan 5 program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan dan disiapkan project documentnya, perkuat koperasi nelayannya, sehingga pengembangan nelayan Indonesia bisa tercapai.
Program Manager NRM Environtmental Unit, UNDP, Iwan Kurniawan menjelaskan mengenai GEF 8 yang berfokus pada Biodiversity Lokal Area dimana sasarannya adalah keanekaragaman hayati yang signifikan secara global akan digunakan dan dipulihkan secara berkelanjutan.
“UNDP memiliki program Climate Change Focal Area, dimana sasarannya untuk mendukung negara-negara berkembang membuat perubahan transformasional menuju emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nol bersih dan jalur pembangunan yang tangguh terhadap iklim,” ungkapnya.