Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat usai menjalani tes narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Minggu (25/9).

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Tim Kampanye Anies-Sandiaga Sjarif meyakini tingkat keterpilihan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang masih menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur akan terus menurun pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

“Lazimnya, bila elektabilitas calon yang masih menjabat naik, maka akan naik terus. Ini yang terjadi sebaliknya. Kalau menurun, pasti akan terus menurun,” kata Sjarif di Jakarta, Kamis (6/10).

Menurut Sjarif, tingkat keterpilihan pasangan Ahok-Djarot pada survei-survei sebelumnya disebabkan pada saat itu belum ada calon definitif yang akan menjadi pesaingnya.

Masyarakat, termasuk responden survei, masih bertanya-tanya apakah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra dan lain-lain akan betul-betul mencalonkan diri atau tidak. Bila pun betul mencalonkan diri, masyarakat juga mempertanyakan siapa pasangannya.

“Setelah ada calon definitif, seperti Anies-Sandiaga, suara masyarakat termasuk responden survei pun terbelah,” ujarnya.

Karena itu, Sjarif mengatakan strategi kampanye Anies-Sandiaga tidak akan menyebutkan kelemahan atau mengomentari secara negatif calon yang saat ini sedang menjabat, yaitu Ahok-Djarot.

“Kami tidak akan mengungkapkan karena kami meyakini akan terungkap dengan sendirinya,” katanya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid