Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Sumarna F Abdurrahman, mengatakan ada 12 sektor prioritas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada tahun 2016. Ke-12 sektor tersebut terdiri dari 5 sektor jasa dan 7 sektor profesi berbasis produksi.
Berbicara dalam diskusi publik ‘Strategi Merebut Pasar MEA dengan Produk Halal’ di Jakarta, Selasa (29/12), Sumarna mengungkapkan 5 sektor jasa itu adalah kesehatan, pariwisata, logistik, transportasi udara serta sektor komunikasi dan informatika. Dari kelima sektor ini, hanya sektor pariwisata yang telah siap bersaing.
“Sedangkan dari 7 sektor profesi berbasis produksi, antara lain agro, perikanan, tekstil, elektronika, karet, kayu dan otomotif, baru 3 yang sudah memiliki SKKNI yakni agro, perikanan, dan tekstil,” ucap Sumarna.
Menurutnya, produk halal di Indonesia belum menjadi prioritas dikarenakan kurangnya kesadaran (awareness) pelaku usaha dan masyarakatnya. Hal itu masih ditambah dengan pelaku usaha disektor food beverages, restoran dan bakery yang belum bersedia melakukan sertifikasi untuk produknya.
“Misal produsen roti dengan merk Bread Talk, J.Co sampai saat ini belum mau melakukan Sertifikasi Halal. Sikap dari pelaku usaha dan masyarakat yang demikian sangat tidak menguntungkan dan tidak mendukung bagi sukses industri jasa dan manufacturing di pasar MEA yang sangat besar,” jelasnya.
Ditambahkan dia, hal terpenting lain dalam menghadapi MEA adalah kehadiran Pemerintah dalam membantu pelaku usaha memasuki Pasar Bebas MEA.
“Seyogyanya infrastruktur industri halal sudah disiapkan sejak Indonesia menandatangani Konferensi MEA di Bali,” demikian Sumarna.
Artikel ini ditulis oleh: