Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga, mengatakan pada sektor pembiayaan mengalami pertumbuhan sekitar 4,6 persen dari semester pertama.

“Kondisi semester pertama tumbuh tidak sampai lima persen, sembari menunggu ‘closing’ dari OJK,” kata Efrinal di Kantor OJK, Jakarta, Senin (27/7).

Ia menjelaskan hal tersebut terjadi pada rata-rata total dari keseluruhan perputaran bisnis industri. Lebih lanjut ia menyimpulkan dari tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan telah mengalami perlambatan.

“Mayoritas pembiayaan cicilan atau pertumbuhan kredit ada pada kredit mobil dan motor,” katanya.

Semester dua diprediksikan akan mengalami peningkatan sedikit namun tidak terlalu signifikan. “Prediksi kami sulit untuk bisa menembus dua digit angka atau 10 persen pada semester depan,” tuturnya.

Selain itu, ia berpendapat adanya agenda-agenda pameran seperti Indonesia Motor Show pada tahun ini diharapkan bisa menjadi stimulus untuk tumbuhnya pembiayaan.

“Ya awalnya kami rangsang dengan minat dulu, baru nanti pelaksanaan itu bisa menjadi pemacu selanjutnya,” kata Efrinal.

Kemudian permasalahan pembiayaan makro atau uang muka bisa disesuaikan dengan besaran bunga yang diberikan, sebab jika uang muka diturunkan nanti akan memberatkan cicilan dan bunga konsumen.

Begitu juga jika bunga yang diturunkan, maka akan bermasalah pada dana pembiayaan, karena BI rate juga belum mencapai seperti yang diharapkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka