Jakarta, Aktual.com — Dirut Perum Jamkrindo Diding S Anwar mengatakan, sektor pertanian dan kehutanan minim menyerap kredit perbankan.

“Menurut sektor ekonomi, 50,5 persen kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang disalurkan perbankan, sektor perdagangan tercatat tertinggi dan sektor pertanian dan kehutanan terkecil penyerapannya,” kata Diding di sela-sela kunjungan kerjanya di Makassar, Minggu (13/9).

Menurut data yang dilansir Jamkrindo diketahui, dari 50,5 persen kredit UMKM yang disalurkan perbankan diserap oleh sektor perdagangan, diikuti industri pengolahan sebanyak 10 persen dan sektor pertanian dan kehutanan hanya 7,9 persen.

Sedang pangsa kredit UMKM terhadap total kredit bank umum tercatat 19,5 persen. Dari sisi jumlah nasabah (dengan pendekatan rekening kredit) UMKM sebanyak 11,1 juta rekening 27,3 persen dari jumlah debitur bank.

Adapun jumlah nasabah terdiri dari 84,3 persen nasabah usaha mikro, 12,4 persen nasabah usaha kecil dan 3,3 persen nasabah usaha menengah.

“Masih rendahnya akses kredit di kalangan usaha kecil itu, karena adanya sejumlah masalah UMKM dan koperasi di lapangan,” kata Diding.

Dia mengatakan, secara umum tiga kendala masalah permodalan yang ditemukan lapangan adalah ketersediaan lembaga permodalan (availability), akses kepada lembaga keuangan dan kemampuan mengakses permodalan (accesibility).

Pemasalahan itu dijabarkan dalam data yang dilansir Jamkrindo sebagai berikut, kesulitan modal 35,7 persen, kesulitan pemasaran 34,8 persen, kesulitan bahan baku 10,8 persen, bahan bakar minyak/energi 4,1 persen, transportasi 2,8 persen, keterampilan 1,2 persen, upah buruh 0,8 persen dan lain-lain 9,8 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan