Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi secara simbolis menyerahkan benih kelapa kepada Masyarakat Petani Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (3/8/2021). (Foto: Aktual / Arbie Marwan)
Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi secara simbolis menyerahkan benih kelapa kepada Masyarakat Petani Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (3/8/2021). (Foto: Aktual / Arbie Marwan)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan sektor pertanian hingga kini masih menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor pertanian tercatat tumbuh 0,38 persen (yoy) atau Rp 376,25 triliun pada kuartal II 2021.

Jika dibandingkan dengan kuartal I-2021, pertumbuhan sektor ini mencapai 12,93 persen (qtq).

“Karena berdasarkan data BPS, sektor pertanian memang masih menjadi salah satu sektor penyumbang PDB di Kuartal II 2021. Ini tumbuh 0,38 persen year on year (yoy)-nya, dan jika dibanding dengan kuartal pertama tahun 2021 tumbuh sekitar 19,23 persen,” kata Harvick kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/8).

Selain itu, Wamentan menilai pertumbuhan tersebut menunjukan bahwa daya tahan sektor pertanian yang kuat. Mengingat sektor ini selalu tumbuh positif meski di masa pandemi.

“Artinya daya tahan sektor ini sudah teruji karena selalu tumbuh positif meski di tengah situasi pandemi COVID,” ujarnya.

Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini pun menyebut jika pertumbuhan sektor pertanian merupakan harapan pemerintah dan masyarakat.

Apalagi, pemerintah saat ini menjadikan sektor pertanian salah satu sandaran dalam perekonomian nasional. Sebab, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian pada kuartal kedua tahun ini sebesar Rp596,01 triliun.

Artinya sektor pertanian berkontribusi sebesar 14,27 persen terhadap perekonomian nasional yang mencapai Rp4.175,84 triliun.

“Ini semua sangat menggembirakan karena sesuai harapan kita, sesuai harapan pemerintah, harapan masyarakat, pertanian dalam hal ini pangan memang menjadi sandaran,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi