Untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang agresif yakni di atas enam persen per tahun. Sedangkan dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu hanya berada di di kisaran lima persen.
Selain itu, jika merujuk kalender Bank Indonesia (BI), pejabat bank sentral akan menggelar rapat kebijakan moneter pada 17-18 Juli 2019. Dengan demikian, BI baru akan mengumumkan kebijakan terbarunya terkait suku bunga acuan pada Kamis (18/7).
Sikap BI ditunggu-tunggu investor, setelah sinyalemen dari Federal Reserve (Fed) semakin kuat untuk memangkas suku bunga acuannya pada sisa tahun ini.
Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuan menjadi 5,75 persen dari enam persen karena sinyalemen kuat bahwa The Fed akan “dovish” (melunak), serta meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
“Hal itu karena ekspektasi posisi (stance) kebijakan moneter yang longgar dari bank sentral negara-negara maju, salah satunya The Fed yang diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25-50 basis poin pada tahun ini sejalan dengan perlambatan ekonomi AS yang terindikasi dari proyeksi inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan awal,” kata Josua.
Artikel ini ditulis oleh: