Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7). Menlu mengatakan Pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf serta melakukan koordinasi lebih lanjut tentang tiga WNI yang diculik oleh lima anggota kelompok bersenjata di Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Sabtu (9/7) malam. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan bantuan kemanusiaan berupa 10 kontainer makanan dan pakaian ke Switte, Rakhine State, Myanmar. Bantuan dari Indonesia itu telah dilepas secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, (29/12) lalu.

Kunjungan Menlu RI ke Myanmar itu pun merupakan yang ketiga kalinya sejak dua bulan terakhir.

“Setelah tiba di Yangon siang hari Jumat 20 Januari 2017, pagi ini Menlu RI Retno Marsudi menuju Switte, Rakhine State,” sebut keterangan dari Kementrian Luar Negeri yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (21/1).

Selain menyerahkan bantuan kemanusiaan, Menlu Retnojuga meresmikan dua sekolah di Switte yang dibangun dari donasi masyarakat Indonesia.

Dalam kunjungan kerja ke Myanmar selama dua hari tersebut, Menlu Retno juga telah melakukan serangkaian pertemuan pada Jumat siang (20/1) dengan Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar, Kepala Perwakilan UNHCR (Badan PBB urusan Pengungsi) dan UNDP (Badan PBB urusan Pembangunan) serta Anggota Komisi Penasehat Rakhine State.

Mengawali kunjungan ke Myanmar Menlu Retno bertemu dengan Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar U Kyaw Zeya.

Pada pertemuan itu, Menlu RI menyampaikan beberapa perkembangan terbaru. Khususnya perkembangan positif dari pertemuan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Kuala Lumpur.

Sementara itu, pertemuan Menlu Retno dengan perwakilan UNHCR, UNDP dan Anggota Komisi Penasehat Rakhine State, juga membahas perkembangan terakhir situasi kemanusiaan di Rakhine State.

Menlu juga berkesempatan mengunjungi sekolah internasional Indonesia di Yangon, Indonesian International School Yangon. Di sekolah tersebut, Menlu RI disambut siswa SD, SMP dan SMA dari 34 negara. Indonesian International School Yangon dibuka sejak 1967, dan saat ini terdapat 549 siswa.

Sebelum mengunjungi Myanmar, Menlu Retno sempat menghadiri Sidang Istimewa Tingkat Menteri OKI di Kuala Lumpur yang membahas mengenai isu Rakhine State.[Nailin In Saroh]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid