Sementara, pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo mengatakan, jika calon gubernur yang tampil saat ini, rata-rata memang dari politisi. Tetapi, untuk bakal calon wakil gubernur, ada baiknya berasal dari birokrat.
“Kalau calon gubernurnya politisi, wakilnya lebih cocok dari birokrat. Saat ini roda pemerintahan Jawa Timur sudah sangat bagus. Lihat mereka banyak mendapat penghargaan dari pusat. Jadi, klop sudah kalau politisi dan birokrat pengalaman jadi satu paket,” kata Suko.
Tetapi, lanjut Suko, tidak semua birokrat layak untuk memimpin provinsi. Sebab, birokrat yang handal, adalah birokrat yang memahami persoalan administrasi dan keuangan.
Tak itu saja, untuk mengimbangi calon Gubernur Jatim yang menurutnya sangat layak dipimpin dari seorang Nahdliyyin maka wakilnya selain dari birokrat, namun juga aktif di organasasi. [Ahmad H Budiawan]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu