Surabaya, Aktual.com – Keluarga korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina, masih terus gelisah menanti kabar kerabatnya. Salah satunya, keluarga dari Petrus Karel Aduard Kaya (44), yang tinggal di Jalan Manukan Peni, Surabaya, Jawa Timur.

Setiap hari, Agustina, ibu kandung dari Petrus menangis menunggu kabar buah hatinya. Bahkan saat pertama kali mendengar kabar kapal anaknya disandera, sang ibu langsung jatuh pingsan.

“Saya itu terus menangis kalau ingat dia. Padahal kemarin dapat kabar kalau dia masih selamat. Sempat telepon 5 menit, terus teleponnya mati. Biarpun dia sudah selamat, tapi saya masih tetap kuatir,” kata Agustina, di Surabaya, Minggu (3/4).

Penuturan Agustina, saat komunikasi terakhir, Petrus mengaku sudah berada di Kantor Polisi Tawau. Hanya saja dalam pembicaraan tersebut, Petrus tidak bisa memastikan kapan akan pulang. “Pokoknya dia bilang bahwa dia selamat. Dia juga bilang saya nggak boleh susah,” lanjutnya.

Adik kandung Petrus, Olivia juga mengaku syok saat mengetahui kapal tempat kakaknya bekerja disandera. “Saya sangat kuatir. Kakak itu orang bertanggung jawab. Dia yang menanggung semua biaya hidup,” tutur Olivia.

Olivia dan Agustina berharap pemerintah cepat membantu kepulangan Petrus agar keluarga yang ada di rumah bisa bahagia kembali tidak ada rasa khawatir.

Seperti diketahui kapal yang dibawa 10 orang WNI ‎disandra oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Dari 10 orang tersebut, tiga sudah dibebaskan, di antaranya adalah Petrus.

Artikel ini ditulis oleh: