Sementara ibu rumah tangga warga Desa Nagrak mengeluhkan mahalnya harga telur yang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Mereka berharap pemerintah turun ke lapangan untuk mengontrol harga.
“Lumayan berat untuk minggu ini, biasa beli telur sekilo hanya Rp18 ribu, minggu ini sudah Rp24 ribu perkilogram. Harapan kami tidak terus melambung,” kata Titi ibu rumah tangga yang membuka warung nasi di rumahnya.
Ia menambahkan, setiap akhir tahun dan hari besar keagamaan harga kebutuhan pokok ikut naik, sehingga cukup memberatkan ibu rumah tangga terutama pengusaha kecil seperti dirinya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid