Jakarta, Aktual.com – Selama Bulan Ramadhan tahun ini, kejadian kebakaran di Ibukota DKI Jakarta meningkat. Dibanding bulan puasa tahun 2014, kasus kebakaran tahun ini meningkat, dari 57 kasus menjadi 103 kasus.

“Pada periode 28 Juni-19 Juli 2014 lalu, kasus kebakaran di lima wilayah kota ada sebanyak 57 kasus. Sementara selama periode 18 Juni-8 Juli 2015, kebakaran di DKI mencapai 103 kasus,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Abdul Chair, Rabu (8/7).

Angka kerugian harta benda akibat kebakaran pun meningkat. Tahun lalu, kerugian mencapai Rp9 miliar. Sementara kerugian tahun ini melonjak jadi Rp35 miliar.

“Jumlah korban jiwa akibat kebakaran selama periode 18 Juni-8 Juli 2015 ini ada dua orang,” lanjutnya.

Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah yang paling banyak terjadi kebakaran dengan jumlah 28 kasus.

Penyebab kebakaran, paling banyak disebabkan hubungan arus pendek listrik‎. Pemicu terbesar kedua musibah kebakaran disebabkan kompor meledak.

Rendahnya tingkat‎ kesadaran masyarakat akan antisipasi kebakaran menjadi PR besar Pemprov DKI melalui Dinas Kebakaran. Pencegahan bencana kebakaran kerap kali disosialisaskan kepada masyarakat melalui media massa, video tron di jalan-jalan protokol hingga Barisan Relawan Kebakaran (Balakar).

Artikel ini ditulis oleh: