Yogyakarta, Aktual.com – Pada Minggu malam (6/8), kita kehilangan sosok yang berharga bagi dunia literasi di Indonesia. Nirwan Ahmad Arsuka, penggagas dan pendiri Pustaka Bergerak Indonesia (PBI), telah berpulang. Beliau adalah seorang pegiat literasi yang memajukan minat membaca bagi masyarakat kurang beruntung.
Pustaka Bergerak Indonesia mulai beroperasi pada tahun 2014, berkat kampanye yang digagas oleh Nirwan. Meskipun beliau telah tiada, tujuan mulia PBI untuk menyebarkan pengetahuan melalui buku tetap berlanjut.
Pada Jakarta International Literary Festival (JILF) 2022, Pustaka Bergerak Indonesia hadir dengan koleksi buku-bukunya yang bermanfaat. Dengan semangatnya, Nirwan mengungkapkan bahwa PBI berusaha untuk memberikan kesempatan membaca bagi orang-orang yang kurang beruntung, terutama yang tinggal di wilayah dengan akses terbatas.
Nirwan menyadari bahwa semua warga memiliki hak untuk memperoleh pengetahuan, terutama akses bacaan yang memadai, namun negara belum mampu sepenuhnya menjamin hak tersebut. Oleh karena itu, Pustaka Bergerak berupaya untuk mendatangi dan menyediakan bacaan bagi mereka yang terpinggirkan, terutama anak-anak.
Relawan Pustaka Bergerak menjalankan misi ini dengan penuh semangat. Mereka menggunakan berbagai jenis transportasi seperti kuda, bendi, pedati, becak, bemo, sepeda, dan sarana murah meriah lainnya untuk mencapai warga di pelosok Indonesia.
Sayangnya, pada usia 55 tahun, Nirwan Arsuka meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan di apartemennya pada Minggu malam (6/8) pukul 22.45 WIB. Rencananya, beliau akan dimakamkan di Makassar.
Dengan kepergian Nirwan Ahmad Arsuka, Indonesia kehilangan seorang pahlawan literasi yang telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Semangat dan dedikasinya dalam memajukan literasi akan terus dikenang dan diwarisi oleh Pustaka Bergerak Indonesia untuk masa depan yang lebih cerah dalam dunia membaca dan pengetahuan.
Artikel ini ditulis oleh:
Ilyus Alfarizi