“Pertumbuhan kredit yang sehat dapat meningkatkan optimisme terhadap ekonomi Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan dolar AS sedang meraih momentum penguatan menyusul meredanya kekhawatiran pasar terhadap perang dagang antara Amerika Serikat -Tiongkok.

“Namun, tertahannya imbal hasil obligasi Amerika Serikat menahan apresiasi dolar AS lebih tinggi,” kata Ariston.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (22/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp14.178 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.176 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid