Jakarta, Aktual.com — Komisi VII DPR RI melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri ESDM yang akan membahas persoalan Ketenagalistrikan dan pemaparan hasil Fit and Profer Test BPH Migas pada hari ini, Rabu (3/2).
Namun, beredar informasi, seleksi Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diduga dilakukan dengan tidak fair dan tidak transparan.
Informasi yang dihimpun oleh Aktual.com, panitia seleksi (Pansel) calon komite Migas disinyalir tidak melaksanakan tugasnya dengan prinsip governence dengan baik dan benar, tidak melalui mekanisme tahapan seleksi yang seharusnya sebagaimana proses Seleksi yang berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya.
Selain telah terjadi pelanggaran dalam mekanisme proses seleksi, kuat dugaan beberapa nama yang diloloskan pada tahapan seleksi tidak sesuai dengan kriteria yang diatur oleh UU dan terkesan nama-nama yang diloloskan merupakan orang titipan Menteri ESDM, Sudirman Said.
Pasalnya, ada beberapa nama yang diusulkan oleh Sudirman Said ke Presiden untuk ditandangani tidak melalui proses seleksi.
Sumber Aktual membenarkan, ada 2 nama calon yang diusulkan SS ke presiden tidak melalui proses seleksi.
“Jadi 2 nama itu, tidak melalui proses seleksi. Hasil seleksi kan ada 8 orang, Sudirman Said mengusulkan ke presiden 9 orang. Satu nama yang ditambahkan, satu nama lagi digantikan,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut ke Aktual.com, Selasa (2/2).
Selain itu, ada dua nama yang diloloskan untuk di tandangani presiden Jokowi juga merupakan anggota tim seleksi BPH Migas sendiri.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka