Sejumlah petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjalan di dekat bangkai Kapal Zahro Express yang terbakar saat melakukan investigasi di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Senin (2/1). KNKT membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengetahui penyebab terbakarnya Kapal Zahro Express yang mengakibatkan 23 korban meninggal dan 17 orang diperkirakan masih hilang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17

Kalbar, Aktual.com – Satuan Reskrim Polres Kapuas Hulu Kalimantan Barat melakukan menyelidiki penyebab kematian Mulyadi, warga Kecamatan Boyan Tanjung yang ditemukan di pinggir sungai Kapuas, Desa Teluk Sindur, Kecamatan Bika, Kapuas Hulu pukul 16.30 WIB.

“Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kematian Mulyadi, untuk itu mayat yang bersangkutan divisum di Rumah Sakit Putussibau,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Kapuas Hulu AKP Muhammad Aminnudin.

Menurut Aminnudin mayat yang bersangkutan dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Diponegoro pukul 17.35 WIB untuk divisum. “Pihak keluarganya sudah dihubungi, namun kami masih melakukan penyelidikan,” kata Aminnudin.

Mulyadi (40) merupakan warga Desa Sriwangi, Kecamatan Boyan Tanjung, Kapuas Hulu, ditemukan oleh Nopvianto dan Sidik warga Desa Teluk Sindur, Kecamatan Bika, Kapuas Hulu saat keduanya hendak mengecek pukat ikan di Danau Baru Desa Teluk Sindur pukul 16.30 WIB.

Berdasarkam identitas KTP, Mulyadi lahir di Desa Sriwangi, pada 17 Agustus 1977, jenis kelamin laki – laki, beragama Islam dengan alamat Dusun Tanjung Layan RT 01/RW 01 Desa Sriwangi. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: