Jakarta, Aktual.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan pandang bulu dalam menangani kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Penyidik bisa saja memanggil seluruh pihak yang dianggap memiliki informasi mengenai proyek bernilai Rp5,7 triliun itu. Pun termasuk Ketua KPK saat ini, Agus Rahardjo.
“Semua orang yang diduga memiliki informasi dapat dimintai keterangannya,” kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati di kantornya, Jakarta, Jumat (21/10).
Proyek e-KTP ini memang bergulir saat Agus menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dimana kala itu, LKPP jadi salah satu lembaga yang memberikan sejumlah rekomendasi kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sesuai dengan pernyataan mantan Mendagri, Gamawan Fauzi, sebelum proyek e-KTP ini berjalan pihaknya hilir mudik menyambangi beberapa lembaga terkait seperti LKPP, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bahkan KPK.
Tujuannya tak lain ialah untuk meminta masukan bagaimana cara-cara yang baik untuk mengerjakan proyek berpagu anggaran Rp6 triliun ini.
“Terus saya lapor ke KPK, saya presentasi di sini, saya minta untuk mengawasi di sini. Kemudian KPK meminta supaya ini didampingi oleh LKPP, waktu itu pak Agus (Ketua KPK saat ini) kepalanya,” terang Gawaman usai diperiksa penyidik KPK, kemarin.
Agus pun mengakui bahwa pernyataan Gawaman itu benar. Namun, kata dia LKPP kala itu tidak mendampingi pihak Kemendagri sampai tahan lelang. Sebab, masukan yang diberikan lembaganya diindahkan.
“Seingat saya ada beberapa saran dari LKPP, tapi tidak diikuti. Karena itu LKPP mundur, tidak mau mendampingi,” kata Agus membenarkan, saat dihubungi, Jumat (21/10.
Menurut Agus, beberapa saran yang diberikan kepada pihak Kemendagri meliputi, metode tender yang harus menggunakan e-procurement dan pekerjaan dipecah menjadi beberapa paket.
Untuk paket-paket yang dimaksud yakni pembuatan sistem sebagai integrator, paket kartu dan chip, paket PC, paket kamera, paket finger print identification, paket pembaca retina, dan lain-lain.
”Sehingga setiap barang bisa dikompetisikan dengan sangat baik. Integrator harus betul perusahaan yang kompeten. Karena dia yang awasi spec dari setiap barang pendukung, waktu delivery, dan lain-lain,” jelas Agus.
M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby