Jakarta, Aktual.co — Gagasan mobil nasional (Mobnas) yang dihidupkan Presiden Jokowi dengan menggandeng perusahaan otomotif Malaysia, Proton terus menuai polemik.
Polemik itu pun mengundang kecurigaan publik, ketika Jokowi dan pihak pemerintah lainnya berkilah menggandeng Proton untuk proyek mobnas. Mereka berkilah, penandatangan Proton dan PT. Adiperkasa Citra Lestari (ACL) tak ada hubungan dengan pemerintah karena itu terkait business to business.
Namun, dalam acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara produsen mobil Malaysia Proton Holdings Berhad dengan perusahaan dari Indonesia PT. ACL itu, tertulis jelasdi backrop pangung antara CEO Proton Dato’ Abdul Harith Abdullah dan CEO PT ACL Abdullah Mahmud Hendropriyono tertulis “MoU Signing Ceremony for the Development & Manufactur of Indonesia National Car”.
Meskipun backrop pada panggung MoU tersebut sempat dibantah oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pengungkapkan, penulisan “Indonesia National Car” di backdrop tersebut kerjaan event organizer. “Backdrop kan selalu EO (event organizer) yang buat.”
Tak hanya itu, frasa Indonesia National Car tidak hanya terdapat di backrup. Melainkan pengakuan soal Mobnas itu, ditulis dalam situs resmi perusahaan dengan nama lengkap Perusahaan Otomobil Nasional Sdn. Bhd itu.
“PROTON Holdings Berhad (“PROTON”) today announced the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with PT. Adiperkasa Citra Lestari (“PT ACL”) to establish cooperation ties between Malaysia and Indonesia (“Parties”) in relation to the development and manufacturing of Indonesia National Car,” begitu paragraf pembuka siaran pers yang dimuat di situs tersebut pada 9 Februari 2014.
Polemik lainnya, tentu terkait dengan perusahaan yang dipimpin AM Hendropriyono tersebut. Publik, bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga disebut, tak mengenal perusahaan tersebut. Apalagi sosok CEO-nya selama ini diketahui tak terkait dengan dunia otomatif. Karena dia lebih dikenal sebagai tokoh militer.
Untuk diketahui, Jokowi menegaskan bahwa akan menjadikan mobil Esemka untuk mobnas. “Kalau bicara mobil nasional, tentu saya akan bicara Esemka,” katanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa dini hari kemarin sesampainya di Tanah Air.
Artikel ini ditulis oleh:

















