Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3). Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO/Edy/BMZ/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Kepala Satgas Operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan, dalam waktu dekat pimpinan jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur Santoso alias Abu Wardah akan segera tertangkap.

“Keberadaan Santoso sudah diketahui sebulan lalu, cuma dia kan main petak umpet di daerah kekuasaannya,” kata Kombes Leo Bona kepada wartawan, Kamis (31/3).

Pihaknya sudah mengisolasi lokasi yang diduga merupakan persembunyian Santoso dan pengikutnya. Leo pun sudah memerintahkan kepada jajarannya untuk bersabar menghadapi taktik Santoso dan kawan-kawan yang selalu menghindar dari kejaran petugas.

“Kami ikuti permainannya. Menunggu Santoso keluar, lalu kami tangkap. Contoh kasus (jaringan MIT) yang sudah kami tangkap dan tertembak mati itu kan mereka yang sudah tidak kuat bersembunyi, kelaparan, lalu keluar cari makan, akhirnya kami tangkap.”

Operasi Tinombala diperpanjang selama 2 bulan setelah masa berakhirnya pada tanggal 10 Maret 2016 untuk memaksimalkan penyelesaian kasus-kasus terorisme di Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Polda Sulteng sendiri telah menggelar Operasi Camar Maleo I hingga IV pada tahun 2015 yang belum membuahkan hasil. Kemudian, dilanjutkan kembali dengan Operasi Tinombala sejak 10 Januari 2016 dengan tenggat waktu 60 hari. Namun, sampai saat ini target operasi Santoso dkk. belum didapatkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu