Jakarta, Aktual.com – Aktifis hak asasi manusia (HAM), Ratna Sarumpaet, hadir ditengah-tengah aksi turunkan Jokowi-JK di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jumat (28/10). Kedatangan Ratna disambut meriah ratusan massa meski hujan mengguyur daerah Senayan dan sekitarnya pada Jumat (28/10) siang ini.
“Masa depan bangsa ini ditangan kalian, disini, kalian berkumpul bersama puluhan BEM, ini langkah maju luar biasa. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia,” tegas Ratna saat didaulat memberikan orasinya dari atas mobil komando.
Disampaikan, Sumpah Pemuda dilahirkan oleh anak-anak muda yang mempunyai semangat sama yakni melahirkan Indonesia. Mereka tidak lagi disekat-sekat oleh perbedaan suku dan bahasa.
Mereka tergerak karena kesamaan tekad, memerdekakan diri dari penjajahan asing. Akan tetapi, belakangan kedaulatan bangsa Indonesia kembali dikoyak. Dari DKI Jakarta misalnya, sebagian warganya digusur demi kepentingan pengembang.
“Ada teman-teman dari Kampung Aquarium, mereka saudara-saudaramu kawan-kawan,” ucapnya.
Ditegaskan pula bahwa perlawanan terhadap pemerintah bukanlah dosa. Yang dosa adalah fitnah terhadap sesuatu yang tidak dilakukan. Akan tetapi, kenyataan sekarang dibawah pemerintahan Jokowi dan Ahok di DKI sangat nyata ketidakbenarannya.
Begitu juga misalnya melawan rektor yang sewenang-wenang. Perlawanan itu harus terus diperjuangkan. Tentunya, perlawanan dengan argumentasi cerdas, bukan perlawanan membabi-buta tanpa argumentasi yang mengandung kebenaran.
“Apapun yang terjadi melawan itu tidak dosa. Memfitnah baru dosa. Melawan rektor itu (juga) bukan dosa, tapi keberanian. Tentu dengan argumentasi yang cerdas. Perubahan itu ditanganmu, hidup Indonesia, hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia,” demikian Ratna.
*Sumitro
Artikel ini ditulis oleh: