Para relawan PLN melakukan aksi Sosialisasi Tarif Listrik Tidak Naik kepada para pengunjung Car Free Day, di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (10/9/2017). Dalam aksi Sosialisasi Tarif Listrik Tidak Naik, PLN mengajak masyarakat untuk mengetahui bahwa listrik tanpa subsidi bukanlah kenaikan tarif listrik. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, menggandeng Pemerintah Kota Toyama, Jepang, untuk merealisasikan gagasan fasilitas listrik gratis guna mengurangi beban hidup rumah tangga masyarakat.

“Pak Wali (Wali Kota Semarang) bertolak ke Jepang untuk mendiskusikan gagasan itu di Inter-city Collaboration Forum,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Semarang Achyani di Semarang, Kamis (14/12).

Gagasan fasilitas listrik gratis bagi masyarakat itu, kata dia, dirancang dalam dua konsep, yakni mikrohidro memanfaatkan tenaga air dan “wind turbine” memanfaatkan tenaga angin sebagai pembangkit listrik.

Dalam forum tersebut, Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang memaparkan sejumlah permasalahan yang dihadapi beserta solusi-solusi yang dirancangnya untuk beberapa tahun ke depan.

Sekarang ini, ia mengatakan Pemkot Semarang sudah mengawali dengan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang untuk diolah menjadi gas metana untuk keperluan memasak 150 kepala keluarga (KK).

“Dari hasil pengolahan sampah di TPA Jatibarang sudah menghasilkan gas metana yang bisa dimanfaatkan gratis. Namun, di era kemajuan teknologi saat ini, persoalan listrik menjadi prioritas,” katanya.

Berdasarkan hasil pertemuan itu, Achyani mengatakan Pemerintah Kota Toyama menyatakan persetujuannya membantu membuat studi tentang pembangkit listrik tenaga angin dan air di Kota Semarang.

Wali Kota Toyama Masashi Mori, kata dia, menyatakan kegembiraannya bekerja sama dengan Pemkot Semarang untuk membangun sebuah kota secara berkelanjutan, termasuk fasilitas-fasilitas yang disiapkan.

Hendi bersama Masashi pun menandatangani LoI (Letter of Intent) menandai kesepakatan untuk membantu pengembangan Kota Semarang melalui sejumlah studi sesuai konsep yang dipaparkan oleh Wali Kota Semarang.

Tak hanya terkait pembangkit listrik, Mashasi Mori bersama Pemerintah Kota Toyama juga akan membantu Kota Semarang untuk mentransformasikan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.

“Armada BRT Trans Semarang yang saat ini masih berbahan bakar minyak (BBM) akan ditransformasikan menjadi bahan bakar gas (BBG). Ini juga akan dibantu oleh Pemerintah Kota Toyama,” kata Hendi.

Selain itu, Pemerintah Kota Toyama juga berkomitmen membantu Kota Semarang untuk merancang kawasan sekolah, perkantoran, dan industri yang hemat energi sesuai tujuan Hendi untuk meringankan beban masyarakat.

“Bertambah besarnya biaya hidup masyarakat karena meningkatnya kebutuhan energi di Kota Semarang menjadi sorotan kami”, tegas Hendi yang pada 2014 dinobatkan sebagai Wali Kota Terbaik di ajang Internasional Socrates Award ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka