Lidya berharap dengan pengenalan jamu ini akan mengenalkan kekayaan dan budaya sebagai obat herbal. Karena mahasiswa pertukaran budaya ini mahasiswa farmasi dari berbagai belahan dunia.

Salah satu mahasiswa dari Republik Ceko Eva Kasalova mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya membuat jamu. Meskipun kesulitan memotong bahan-bahannya, tetapi Eva sangat menyukai hasil akhir produk jamu.

“Rasa jamu saya sangat suka, karena di negara saya tidak ada bahan rempah seperti ini. Jadi ya saya sangat antusias, khususnya rasa jahe saya sangat suka,” ujarnya.

Eva mengatakan jika bisa mencari bahan rempah di negaranya pasti dia akan mencoba membuat jamu itu. Apalagi, menurutnya, jamu sangat baik untuk kesehatan hati mengingat di negaranya masyarakat banyak mengonsumsi alkohol.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid