Jakarta, Aktual.com – Sebanyak sembilan pengusaha Indonesia yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman organik berupaya merambah pasar Inggris dengan berbagai produk organik Indonesia mulai dari madu, singkong, kopi, beras hingga mie organik di Inggis.
“Mereka adalah Javara, Imyco, Asosiasi Industri Organik Indonesia, Ladang Lima, Petrasa, Mozass Healthy Laboratory, CV Harapan Bersama, Cookwell dan PT Profil Mitra Abadi, ikut pameran yang bertajuk Indonesia Organic Food diadakan KBRI London,” kata Fungsi Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma di London, Sabtu (8/12).
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Rizal Sukma dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat di Inggris, sebagaimana banyak negara di dunia, memiliki tingkat kesadaran yang makin tinggi untuk beralih ke produk-produk pangan organik.
Perubahan pola hidup menjadikan Inggris sebagai pasar organik terbesar di dunia dengan nilai sekitar 2,3 miliar poundsterling.
Dikatakannya pertumbuhan pasar tersebut sejalan dengan pertumbuhan industri makanan organik di Indonesia. “Peluang ini yang hendak dapat dimanfaatkan Indonesia di Inggris, selain terus meningkatkan ekspor produk-produk komoditi Indonesia, ujarnya Sementara itu Helianti Hilman dalam talk show menyampaikan peningkatan pasar pangan organik penting untuk melindungi kekayaan ragam produk organik dan pengembangan kapasitas dari farmpreneurship petani Indonesia.
“Tantangan untuk memasuki pasar internasional adalah standarisasi, baik di tingkatan negara hingga di tingkat mikro seperti supermarket,” ujar dia.
Untuk itu, dalam pengembangan usahanya melibatkan pengembangan kapasitas SDM petani untuk mampu menembus pasar dunia. Helianti juga menyampaikan letak geografis Indonesia memiliki makna strategis dalam kemampuan untuk mensuplai maupun menyajikan ragam produk organik ke dunia.
“Secara alamiah, Indonesia adalah lumbung produk organik (Indonesia by default is organic),” ujar Helianti.
Ia juga menjelaskan pemasaran produk organik saat ini lebih banyak menggunakan media sosial. Hal ini berdampak pada makin tingginya konsumen yang berusia muda antara 25-35 tahun dari yang awalnya berusia sekitar 55 tahunan. Pergeseran yang sama, nampak di produsen organik , dimana saat ini lebih banyak kalangan muda yang berusaha di pasar organik.
Diaspora Indonesia, Chef Budiono, mengaku memiliki kebutuhan produk organik yang besar untuk mensuplai kebutuhan pekerjaannya. Terutama dikala mengolah menu Indonesia yang memerlukan bumbu khas Indonesia. “Adalah impian saya sebagai chef di London untuk bisa mendapatkan bahan dan bumbu organik Indonesia di Inggris,” ujarnya.
Sementara itu Vita, dokter yang sedang menjalani pendidikan di Kings College London, mendorong peningkatan konsumsi produk organik. “Penelitian terkait khasiat makanan organik masih terus berkembang namun pada dasarnya mengkonsumsi produk organik secara fisiologis dan psikologis dapat memberikan efek positif bagi konsumen.
Pengunjung dari berbagai kalangan mulai dari penikmat produk organik, food blogger, pengusaha restoran, asosiasi makanan organik hingga distributor pangan di Inggris memberikan respon positif atas pameran tunggal pertama bagi produk organik Indonesia ini.
Stevanus Wangsit dari Aliansi Organik Indonesia mengapresiasi efek stimulan pameran terhadap produk organik Indonesia. “Hari ini saya mendapatkan potensi kerjasama yang bisa ditindaklanjuti,” ujar dia.
Melihat potensi yang cukup besar untuk produk organik dan kopi, KBRI London berencana untuk menyelenggarakan kegiatan serupa tahun depan. Harapannya kegiatan semacam ini dapat mengedukasi pasar Inggris akan produk unggulan Indonesia dan memperkuat akses ke distributor atau importir Inggris,” demikian Dubes Rizal Sukma. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka