Jakarta, Aktual.com — Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, mempertanyakan kinerja pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Setahun pemerintahannya, kerja pemerintahan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2014, masih berjalan tanpa arah. Kerja-kerja pembangunan terkesan dahsyat, tetapi dalam wujud pencitraan semata.

“Belum ada satupun yang mengatakan dengan tegas bahwa pemerintah ini sudah berjalan benar. Beberapa kalau itu dianggap kemajuan juga sebenarnya berjalan tanpa arah. Kemajuan terlihat seperti kejar tayang,” tegas Ray dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/10).

Program kerja Jokowi terkesan dahsyat, akan tetapi dalam penilaiannya justru lebih menekankan kepada rakyat bahwa pemerintah bekerja. Padahal, apabila dirunut ke belakang ia melihat pemerintah tidak mempunyai pandangan bagaimana dasar pembangunan, berikut arahnya mau dibawa kemana.

“Ini seperti proses pembangunan pada masa Orde Baru, tidak jelas identitasnya,” kata dia.

Ray menyinggung bagaimana program Nawacita yang sejak awal didengung-dengungkan justru tidak tersentuh sama sekali. Sementara itu, program kereta cepat Jakarta – Bandung yang tidak masuk dalam program Nawacita tiba-tiba muncul.

Begitu halnya riuhnya final Piala Presiden yang menghantarkan Persib sebagai juaranya. Padahal hal itu tidak cukup untuk membangun persepakbolaan nasional.

“Saya khawatir kerja-kerja itu tidak lagi didasarkan Nawacita, dilakukan sembrono saja. Bahkan, yang paling menonjol di era Jokowi, yang saya sebut sukses, itu makin melemahnya pemberantasan korupsi,” demikian Ray.

Artikel ini ditulis oleh: