Jakarta, Aktual.co — PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membagikan dividen tunai sebesar sebesar Rp82,08 miliar atau sekitar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2014 yang mencapai senilai Rp328,336 miliar.

“Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) perseroan, sementara sisanya sebesar 75 persen atau Rp246,25 miliar diputuskan sebagai laba ditahan,” ujar Direktur Utama Semen Baturaja Tbk Pamudji Rahardjo di Jakarta, Selasa (31/3).

Menurut Pamudji, porsi pembagian dividen itu yakni Pemerintah RI sebesar 76,24 persen atau Rp62,57 miliar dan Publik sebesar 23,76 persen atau Rp19,50 miliar.

Menurutnya, pada tahun 2014, Semen Baturaja Tbk membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5,2 persen menjadi Rp328,34 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp312,18 miliar.

Dari sisi penjualan, lanjut dia, pada tahun 2014 perseroan juga berhasil meningkatkan penjualan sebesar Rp1,22 triliun atau tumbuh 4 persen. Sementara harga jual pada tahun itu sebesar Rp962.151 per ton atau tumbuh sebesar 4 persen dari Rp925.713 per ton pada tahun 2013.

Menyambut tahun 2015, Pamudji Rahardjo optimistis perseroan akan kembali mencatatkan kinerja positif seiring dengan akan dilakukannya penandatanganan kontrak “Design, Equipment and Machinery Supply” dengan Tianjin Cement Design and Research Institute Co., Ltd pada tanggal 26 Maret 2015 mendatang.

“Aksi korporasi itu merupakan tindak lanjut dari rencana Pembangunan Pabrik Baturaja II sebelumnya,” katanya.

Selanjutnya, lanjut dia, perseroan juga akan melakukan penandatangan kontrak untuk paket pekerjaan konstruksi sehingga total biaya proyek pembangunan pabrik Baturaja II sebesar Rp3,32 triliun.

“Pabrik Baturaja II memiliki kapasitas produksi sebesar 1,85 juta ton semen per tahun, sehingga kapasitas produksi Perseroan akan meningkat menjadi 3,85 juta ton semen per tahun,” paparnya.

Ia mengemukakan bahwa sumber pembiayaan pabrik ini berasal dari ekuitas perseroan sebesar Rp2,57 triliun dan pinjaman perbankan sebesar Rp750 miliar. Periode pekerjaan akan dilakukan selama 28 bulan sehingga diharapkan Pabrik Baturaja II dapat segera beroperasi pada akhir Semester I 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka