Jakarta, Aktual.com – Gunung Semeru, yang mencapai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali mengalami erupsi pada Senin (29/1). Getaran banjir lahar dingin terekam setelah erupsi tersebut.
“Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik,” kata Sigit Rian Alfian dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.
Berdasarkan pengamatan kegempaan pada pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 15 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, dan dua kali gempa embusan.
Petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) seiring dengan status Gunung Semeru masih pada level 3 atau Siaga.
Masyarakat di luar jarak tersebut diminta untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil