Jakarta, Aktual.com – Gunung Semeru dilaporkan meletus pada Selasa (1/12) dini hari.
Menurut pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), meletusnya gunung semeru yang berada di wilayah Kabupaten Malanh dan Lumajang Jawa Timur, mengeluarkan awan panas hingga sejauh 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan di Kabupaten Lumajang.
Siaran pers dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hasil pemantauan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, menunjukkan jarak luncur awan panas Semeru Selasa pukul 01.23 WIB, sekitar 2.000 meter.
Pada pukul 02.00 bahkan mencapai 3.000 meter. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hujan yang bercampur abu vulkanik terjadi pada pukul 03.00 WIB, di sekitar pos pengamatan.
Tak lama kemudian, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang turun ke kawasan rawan bencana (KRB) I untuk memonitor situasi.
Menurut Raditya, pada saat terjadi guguran awan panas warga yang berada di KRB wilayah Kamar A, Curah Koboan, dan Rowobaung di wilayah Kecamatan Pronojiwo mulai melakukan evakuasi secara mandiri.
“Ini terjadi sekitar pukul 03.45 WIB. TRC yang berada di lapangan mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik saat peristiwa vulkanik itu menyertai upaya evakuasi warga,” katanya dilansir Antara, Selasa (1/12).
Berselang satu jam kemudian, TRC menurunkan satu tim untuk membawa perlengkapan seperti terpal, matras, masker, paket lauk pauk, selimut, air mineral, dan paket PPPK.
Data sementara BPBD setempat, jumlah warga yang mengungsi dampa letusan Gunung Semeru sekitar 500 orang. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian seperti Pos Gunung Sawur, SD Supiturang, dan masjid.
Selain itu, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah meminta warga Dusun Curah Koboan di Desa Supiturang dan Dusun Rowobaung di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, serta Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, keluar dari rumah untuk menghindari dampak aliran lahar panas.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i