Semarang, Aktual.com — Sekar Maharani (13), akhirnya ditemukan di daerah Kapus Hulu Kalimantan Barat, setelah sebelumnya Kepolisian Daerah Jateng bersama Polres Kendal menyisir empat makam di kawasan Waduk Jatibarang atau tepatnya Gua Kreo Gunungpati Semarang tidak membuahkan hasil.
Gadis belia yang duduk di bangku kelas dua SMPN 2 Singorojo Kendalitu, saat ini masih dalam keadaan hidup dan diamankan di Polres Kapuas Hulu, Kalbar.
Keberadaan informasi selamatnya Sekar Maharani tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub Direktorat Keamanan Negara (Kamneg) Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jateng AKBP Joko Tjahyono.
“Iya, informasinya begitu. Dia ditemukan selamat di Kalimantan. Saat ini, masih dalam perjalanan diserahkan ke Polres Kendal. Kami hanya membantu membuka pintu saja. Soal pengembangan, penjemputan dan lain-lain, biar Polres Kendal saja,” kata Joko, Kamis (10/9).
Dalam kasus ini, pihaknya membantu proses penyelidikan. Penanganan selengkapnya dilakukan oleh Polres Kendal.
“Nanti akan diurai kasus itu seperti apa, biar lengkap dulu,” imbuhnya.
Kabar tersebut juga dibenarkan Kepala Sub Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, AKBP Susilowati.
Pihaknya telah menerima informasi terkait Sekar Maharani yang saat ini posisinya berada di Polres Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
“Kasus ini ditangani tim gabungan, kami hanya memback up. Lebih detailnya tanya ke Polres Kendal saja,” katanya.
Sekar Maharani ditemukan dalam kondisi selamat di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kabar ini sebelumnya telah menjawab informasi yang sempat mengejutkan bahwa seorang bocah diculik, diperkosa lalu dibunuh di daerah Purwodadi. Dari pengakuan tersangka berinisial (A), jenazah korban dikuburkan di dekat Gua Kreo Kecamatan Gunungpati.
Petugas pun telah mengamankan dua orang yang terlibat dalam aksi penculikan tersebut. “Ada dua orang yang sudah diamankan. Satu di sini (Jateng), satu orang di sana (di Kalimantan). Tapi lebih detailnya tanya ke Polres Kendal saja ya,” kata Susilowati.
Pria yang ditangkap di Polres Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bernama Slamet. Keberadaan Slamet terendus oleh pihak kepolisian berkat keterangan A. Diduga, ia menjadi pelaku utama dalam kasus penculikan terhadap Sekar Maharani.
Diketahui, Sekar Maharani hilang dari rumah di Kelurahan Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal, sejak tanggal 6 Agustus 2015. Saat itu, Sekar pamit hendak berangkat ke sekolah di SMPN 2 Singorojo Kendal dan sempat meminta nasi goreng untuk sarapan. Setelah itu, ia berangkat ke sekolah dengan diberikan uang saku Rp25.000 oleh ayahnya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kendal.
Sore harinya sekitar pukul 16.00 wib, Sekar Maharani tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga sempat mencari dan menanyakan ke pihak sekolah. Namun pihak keluarga memperoleh informasi bahwa Sekar tidak masuk sekolah. Ibu korban, Rini, sekitar pukul 17.00 wib, mengaku masih sempat SMS-an dengan Sekar.
Namun, tak lama kemudian nomor handphone milik Sekar telah tidak aktif. Setelah itu pihak keluarga hilang kontak, sebelum akhirnya dilaporkan ke Polsek Boja, dan diteruskan ke Polres Kendal.
Artikel ini ditulis oleh: