Jakarta, Aktual.com – Aplikasi JAKI yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami insiden peretasan setelah disebutkan oleh calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024. Pihak JAKI mengeluarkan permintaan maaf sebagai respons atas kejadian tersebut.
Diduga terjadi peretasan pada aplikasi JAKI setelah Anies Baswedan memuji aplikasi tersebut. Anies memberikan contoh bahwa dengan menggunakan aplikasi tersebut, pelapor dapat mengetahui perkiraan waktu penyelesaian laporan pohon tumbang oleh petugas.
“Dulu di Jakarta kami buat namanya JAKI. JAKI adalah sebuah super apps yang membuat setiap pelayanannya ada ukurannya,” kata Anies di panggung debat, Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.
“Lalu publik yang melapor tahu persis. ‘Saya lapor kapan harus selesai? dengan begitu standarisasi akan bisa terjadi,” imbuhnya.
Usai Anies Baswedan menyampaikan pernyataannya di debat, terjadi kegemparan seiring dugaan peretasan aplikasi yang muncul. Insiden peretasan tersebut juga diumumkan melalui pemberitahuan.
“HALO WARGA JAKARTA SELAMAT MALAM!!! ..BARUSAN JAKI DI MENTION DI DEBAT PILPRES NIH, WAH SORRY TO SAY, BUT APLIKASI INI TAMPAKNYA TIDAK TERLALU DIURUS KENYATAANNYA. DARI SEGI TEKNOLOGI, KEAMANAN IT-NYA YANG ASAL-ASALAN DIURUS, DAN SUB-SUB FUNGSI APLIKASI YANG SEPERTI DIBUAT KURANG MAKSIMAL DAN TERLIHAT HANYA SEPERTI TEMPLATE AGAR TERLIHAT MENDONGKRAK KREDIBILITAS DI SEKTOR INFRASTRUKTUR IT DAN DIGITALISASI MERATA DI JAKARTA, MUNGKIN BANYAK PIHAK YANG AKAN TIDAK SUKA DENGAN AKSI SAYA SAAT INI, BUT TO BE HONEST, HAMPIR SELURUH JAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI INI DENGAN SEMUA IZIN YANG DI ALLOW DI PERANGKATNYA DAN I ADMIT IT,” bunyi kalimat saat aplikasi JAKI diduga diretas.
“APLIKASI INI KEREN. TAPI BELUM CUKUP LAYAK UNTUK DISEBUT TEROBOSAN TEKNOLOGI JIKA ADA CACAT DI SISI KEAMANAN DATANYA YANG MENGANCAM PRIVASI SELURUH PENGGUNANYA. BAYANGKAN ADA BERAPA DATA YANG BERLALU LALANG SETIAP HARINYA DAN APABILA SELURUH DATA PERSONAL WARGA JAKARTA INI TERANCAM OLEH ULAH ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, DISINI SAYA HANYA MENGINGATKAN DAN MENCOBA MEMBERI AWARENESS LEBIH JAUH TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA ‘ANDA/,” sambung kalimat itu.
Pihak JAKI memberikan tanggapan terhadap dugaan peretasan terhadap aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI. Mereka melakukan deteksi untuk mengurangi dampak gangguan yang mungkin terjadi.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan gangguan teknis yang baru-baru ini terjadi,” tulis di akun resmi JAKI.
“Kami berupaya untuk melakukan deteksi dan respons cepat untuk memitigasi segala gangguan untuk menjaga keamanan dan privasi data pengguna JAKI,” imbuhnya.
JAKI juga mengumumkan bahwa keamanan aplikasinya dijaga melalui penerapan sistem manajemen keamanan informasi sesuai dengan standar ISU/SNI 27001. Untuk menjamin keterandalan sistem elektronik, tim secara aktif melakukan pemantauan terhadap ancaman dan kerentanan keamanan.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami utnuk menjaga kepercayaan dan keamanan dan privasi data pengguna kami,” tulis akun JAKI.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih