Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini sempat dibuka di zona hijau sebelum akhirnya kembali ke zona negatif.
Pada perdagangan pagi ini, mata uang Garuda dibuka di posisi Rp13.326 per dolar AS, menguat 0,02% dari level di penutupan perdagangan Kamis (25/6) kemarin, yakni di posisi Rp13.328 per dolar AS. Namun saat pembukaan perdagangan bursa saham, rupiah bergerak melemah ke Rp13.338 per dolar AS, turun 0,08% dari level penutupan kemarin.
Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan, kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini akan dibayangi rebound indeks dolar AS.
“Dolar berpeluang kembali kuat di Asia. Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, Jumat (26/6).
Lebih lanjut dikatakan dia, sejalan dengan sinyal kreditor yang menekan Yunani, menyebabkan yield pemerintah negara itu naik. Tambahan persyaratkan yang diajukan oleh troika dalam proposal permintaan utang Yunani pun membuat kesepakatan tertunda.
“Sehingga membuat pasar global makin khawatir menjelang waktu jatuh tempo di akhir bulan,” ujar Rangga.
Dikemukakan dia, Yield obligasi Yunani 10 tahun mulai naik lagi ke 11%. Pun selain kekhawatiran terhadap situasi di Yunani, harapan tingginya inflasi pada Juni mulai kembali menekan harga SUN serta rupiah.
Pertumbuhan yang tertekan terutama akibat penurunan daya beli masyarakat juga berpeluang kembali tertekan, dengan inflasi yang naik tajam.
Artikel ini ditulis oleh: