Jakarta, Aktual.com – Aktivitas kegiatan usaha pengembangan panas bumi di proyek PLTP Baturaden kembali aktif setelah 3 bulan terhenti akibat pengelolaan disposal yang memengaruhi Sungai Prukut.
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak mengaku telah melakukan koordinasi dengan Bupati Banyumas, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, instansi terkait dan PT Sejahtera Alam Energy (PT SAE) yang bertindak sebagai pengembang.
“Salah satu tujuan koordinasi ini adalah kepastian dimulainya kembali setelah terhenti tiga bulan,” kata Yunus dalam keterangan tertulis, Senin (17/4).
Untuk diketahui, proyek PLTP Baturaden termasuk di dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW Tahap II. PLTP Baturaden direncanakan akan dikembangkan dengan kapasitas sebesar 220 MW dan ditargetkan dapat beroperasi tahun 2023 dan 2024.
Saat ini pada proyek PLTP tersebut dalam tahap kegiatan eksplorasi. Diantara aktifitas yang sedang berlangsung yaitu pembangunan infrastruktur akses jalan sepanjang 2700 meter ke lokasi pemboran (Wellpad F), area utilitas dan konstruksi Wellpad F.
Selain itu, saat ini juga dilakukan pengelolaan sumber mata air di sekitar lokasi proyek dikarenakan sumber mata air ini bermuara ke Sungai Prukut yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Cilongok untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pertanian, perikanan dan industri tahu.
Adapun investasi yang telah dikeluarkan oleh PT SAE untuk mengembangkan WKP Baturaden sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar USD 13.206.381
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan