Jakarta, Aktual.co — Pergerakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka melemah. Pada pra perdagangan, IHSG turun 56,60 poin atau 1 persen ke 5.458,19. Tekanan IHSG berlanjut hingga pukul 09.00 WIB. IHSG turun 43,34 poin (0,79 persen) ke level 5.471,44. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,32 persen ke level 948,17. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah di awal perdagangan saham.

Dikutip dari data Bloomberg, tercatat sebanyak 133 saham melemah, 22 saham naik, dan 20 saham stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp36,98 miliar dengan 11,42 juta saham diperdagangkan.

“Mayoritas bursa saham Asia yang melemah, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi serta mulai berkurangnya transaksi investor asing di pasar saham domestik menjadi salah satu pendorong IHSG mengalami tekanan,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.

Menurut dia, ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed fund rate) yang diperkirakan lebih cepat menghalangi laju mayoritas bursa saham di Asia, termasuk IHSG BEI untuk melanjutkan kenaikan.

“Munculnya spekulasi di pasar bahwa bank sentral AS akan menaikan Fed fund rate lebih cepat dari perkiraan setelah dirilisnya kenaikan ‘government payrolls’ dan ‘non-farm payrolls’ (data yang melaporkan jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja AS, diluar pemerintah), serta turunnya angka pengangguran, menjadi penahan laju bursa saham,” paparnya.

Nasib sama dialami Indeks di Asia. Indeks Nikkei turun 133,41 poin atau 0,7 persen ke 18.827, indeks Strait Times turun 0,92 persen di 3.385, dan Hang Seng turun 156,45 poin atau 0,6 persen di 24.007. Indeks LQ45 naik 4,10 poin atau 0,4 persen ke 950,67, Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,58 poin atau 0,5 persen ke 725,67, indeks IDX30 naik 2,23 poin atau 0,5 persen ke 491,05, dan indeks MNC36 naik 1,32 poin atau 0,5 persen ke 298,64.

Sementara itu, sektor-sektor pendukung IHSG menguat, dengan penguatan tertinggi di sektor aneka tambang yang mengalami kenaikan 0,8 persen.

Adapun saham-saham yang bergerak menurun antara lain saham saham PT Link Net Tbk (LINK) turun Rp100 atau 1,6 persen ke Rp5.975, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun Rp30 atau 1,7 persen ke Rp1.695, dan saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) turun Rp125 atau 1,2 persen ke Rp10.025.

Sedangkan saham-saham yang masuk daftar top gainers antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp250 atau 0,7 persen ke Rp36.500, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp175 atau 1 persen ke Rp18.125, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp150 atau 1,4 persen ke Rp10.975.

Artikel ini ditulis oleh: