Jakarta, Aktual.co — Fraksi Partai Republik di Senat Amerika Serikat (AS) kembali bergerak untuk merealisasikan proyek Keystone XL. 
Hari ini mereka mengajukan rancangan undang-undang yang akan memberi lampu hijau bagi pembangunan proyek pipa minyak tersebut.
Ketua Komisi Energi, Senator Lisa Murkowski mengatakan, proyek Keystone akan mengukuhkan posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin sektor energi global. Karena itu, senat tida boleh gentar dengan sikap oposisi pemerintah terhadap proyek tersebut.
“Dunia kini sedang mengawasi AS untuk melihat apakah kita sudah siap menjadi pemimpin,” kata Senator Republik asal Alaska ini, seperti dikutip Reuters, Jumat (9/1).
Keystone XL adalah proyek pipa minyak yang menghubungkan antara ladang minyak di Kanada dengan kilang-kilang di Texas, AS. Para pendukungnya percaya, Keystone XL dapat menggenjot suplai minyak AS dan menekan harga bahan bakar.
Namun, sejak dimunculkan enam tahun lalu, proyek ini selalu diganjal oleh eksekutif. Berkali-kali usulan undang-undang terkait Keystone diveto oleh Presiden Barack Obama.
Presiden kulit hitam pertama ini menilai Keystone tidak mampu secara signifikan menekan harga bahan bakar minyak di AS. Sedangkan di sisi lain proyek tersebut berpotensi besar menyebabkan kerusakan lingkungan.
Untuk kali ini sikap Obama pun tidak berubah. Pada hari Rabu (7/1), pria yang pernah menghabisan masa kecilnya di Indonesia itu menegaskan bahwa dirinya tidak akan segan-segan kembali gunakan hak veto.
Namun Murkowski tidak gentar mendengar ancaman eksekutif. Menurutnya, kesempatan emas ini terlalu berharga untuk dilewatkan hanya karena alasan-alasan sepele.
“Kita bisa menambah suplai minyak dan menekan harga, atau kita bisa berdiam diri dan membiarkan kesempatan emas berlalu,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang