Kepulauan Riau, aktual.com – Anggota DPD RI dari Kepulauan Riau, Richard Pasaribu mendukung Lomba Speed Boat Kasu Cup 2021 sebagai agenda wisata di Pulau Batam. Lomba tersebut terdiri dari pertandingan Sepak Bola, Bola Voli dan lomba Speed Boat yang dikenal dengan Kasu Race.
“DPD RI sangat mendukung inisiatif dari warga Pulau Kasu, Kepulauan Riau yang menggelar Turnamen Kasu Race Cup 2021 secara swadaya. Ke depan kita meminta Pemerintah menjadikan kegiatan ini sebagai agenda wisata resmi Kota Batam, terutama perlombaan yang sangat menarik yaitu Speedboat Race yang kita gelar saat ini,” kata Richard Pasaribu saat membuka secara resmi Lomba Speed Boat Kasu Race Cup 2021, Minggu (24/10/2021).
Dikatakannya, perairan Pulau Kasu yang tenang dan nyaman ini sangat cocok sebagai lokasi lomba Speed Boat. Kedepan diharapkan Pemerintah menggelar secara profesional dan dipromosikan sebagai agenda wisata bergengsi yang akan menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Richard Pasaribu meminta Pemerintah melakukan pembenahan sarana dan prasarana yang diperlukan agar menjadi event yang bergengsi. Selain itu Richard berharap bahwa seusai dengan kegiatannya di masa Reses akan menyampaikan event Perlombaan Kasu Race ini sebagai hasil penyerapan aspirasi daerah yang akan disampaikan dalam Rapat Paripurna Anggota DPD RI mendatang.
“Kami berharap Perlombaan Kasu Race ini dapat menjadi Agenda Wisata di Pulau Batam, agar wisata di Pulau Batam semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional. Seusai masa Reses Kami akan menyampaikan aspirasi ini dalam Rapat Paripurna Anggota DPD RI mendatang,” ucap Richard Pasaribu.
Batam-Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Richard Pasaribu menyoroti permasalahan fatal yang terjadi di Puskesmas Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Buruknya pelayanan kesehatan mengakibatkan meninggalnya seorang pelajar SMP Negeri 7 Batam bernama Merry Destaria br Nainggolan (12 tahun) pada Kamis, 14 Oktober 2021 lalu. Richard minta agar Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengusut dokter, bidan, dan petugas yang terlibat dalam permasalahan tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Richard saat mendatangi rumah duka di Kaveling Bengkong Wahyu, Jalan Mangga, Gang Batu Pasir Nomor 6. Rt 04, RW 07 Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Sabtu, 16/10/2021.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang telah terjadi dan menimpa pada saudara kita. Sebab, selain mereka tidak melayani pasien, para petugas dan bidan yang berjaga tidak memberikan pertolongan pertama kepada pasiennya. Ini merupakan contoh yang buruk bagi pelayanan kesehatan di Batam. Bagaimana bisa seorang dokter yang seharusnya bertugas saat itu tidak berada di lokasi dan tidak mengaktifkan telfonnya,” ungkapnya.
“Kita meminta dalam hal ini, Pemko Batam dapat serius menanganinya. Tidak hanya kepala puskesmas, melainkan siapa dokter dan bidan yang harusnya bertugas saat kejadian itu, mereka harus diberikan sanksi karena tidak menjalankan tugasnya. Apapun profesi itu harus dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab, namun hal itu tidak diterapkan di Puskesmas Tanjung Buntung, sehingga fatal dan korban meninggal dunia,” jelasnya.
Dikatakan Richard, dia ikut bersimpati serta prihatin kepada keluarga korban yang baru saja mengalami musibah tersebut, dia mendatangi rumah dan menemui langsung pihak orang tua korban. Dia sangat menyayangkan kejadian serta pelayanan dari pihak Puskesmas Tanjung Buntung
Lanjut Richard, sebagai DPD RI dan juga merupakan wakil daerah saat ini, pihaknya sedang menyelidiki kronologi yang sebenarnya dan akan menyampaikan kejadian tersebut kepada pemerintah pusat.
“Kita saat ini sedang mengusut siapa dokter yang piket dan yang tanggung jawab pada hari kejadian tersebut. Ketika sudah mendapatkan identitasnya maka saya akan mengusulkan untuk dipecat juga sebagai dokter di Puskesmas Tanjung Buntung itu,” tegasnya.
Richard menambahkan, pihaknya juga menyoroti pelayanan kesehatan untuk masyarakat di seluruh Indonesia sejauh ini agak kurang, mental tidak mau melayani masyarakat secara profesional, namun metalnya masih kepada wewenang, kekuasaan ataupun suka-suka.
“Saya rasa kejadian ini wajib kita sampaikan ke Pemerintah Pusat agar perhatian kesehatan harus dibenahi agar hal serupa tidak terulang kembali,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano