Jakarta, Aktual.com — Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menyebut megaproyek reklamasi yang dilakukan di Teluk Jakarta dan sejumlah daerah lain di Tanah Air tidak perlu dilakukan jika pada akhirnya hanya menyengsarakan rakyat.

Ia juga mempertanyakan visi dan misi pembangunan 17 pulau reklamasi di Teluk Jakarta, yang dalam pelaksanannya justru berdampak pada penurunan hasil tangkapan nelayan dan relokasi warga salah satunya di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara.

“Sebenarnya reklamasi itu tidak penting. Kalau Singapura dan Belanda memang butuh karena wilayahnya kecil, lha Indonesia kan negara kepulauan yang luas sekali jadi buat apa reklamasi dan untuk siapa?” kata dia di sela-sela acara bakti sosial mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) kepada warga korban penggusuran di Luar Batang, Jakarta Utara, Jumat (29/4).

Menurut dia, Pemprov DKI harus terlebih dahulu menyiapkan dan mensosialisasikan kepada warga tentang perencanaan (master plan) proyek reklamasi, termasuk penataan ruang sebelum merelokasi warga.

“Harusnya dibuat ‘master plan’ dulu, warga dibuatkan kampung nelayan yang bagus. Jangan malah mengusir warga sewenang-wenang bahkan sampai menurunkan aparat, itu kan melanggar keamanan publik dan menimbulkan keresahan sosial,” uncap putri ketiga Presiden Soekarno itu.

Ia meragukan jika pulau-pulau hasil reklamasi tersebut akan mampu dikendalikan pemerintah, seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Widodo) melalui peraturan presiden (perpres) yang akan diterbitkannya terkait reklamasi.

“Kalau Jokowi bilang dikendalikan pemerintah, mana mungkin? Yang mendanai reklamasi kan korporasi, pasti uangnya dari mayoritas saham, otomatis mereka (korporasi) yang jadi penentu,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara