Multiple exposure dari Pelajar dari DIY yang membawakan tarian bertajuk Reco Renggono Roso dalam Pentas Gelar Seni Duta Seni Pelajar 2015 dalam rangkaian PKB 2015 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Bali, Minggu (14/6). Para duta seni pelajar dari 10 provinsi di Indonesia antara lain Bali, DIY, Jawa Barat, mengikuti kegiatan tersebut. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/Asf/nz/15.

Denpasar, Aktual.com – Sejumlah seniman dan berbagai komunitas di Bali menggelar pentas seni bertajuk “Art for Humanity, Solidaritas untuk Gempa Lombok” yang diisi dengan kegiatan lelang dan pengumpulan donasi.

“Pesan yang ingin kami sampaikan dari kegiatan solidaritas ini bukan dari seberapa banyak yang dikumpulkan secara nominal maupun barang, solidaritas bisa dalam bentuk dukungan dari kawan-kawan seniman dan komunitas,” kata Grace Jeanie, penulis buku antologi cerpen Perempuan di Balik Bingkai yang karyanya diluncurkan dalam acara “Art for Humanity, Solidaritas untuk Gempa Lombok,” itu, di Denpasar, Sabtu (25/8) malam.

Jeanie mengatakan, awalnya dia hanya ingin me-launching buku Perempuan di Balik Bingkai yang berisikan cerpen lamanya yang berhasil dikumpulkan, dan juga peluncuran single album “Di Ujung Senja”.

Cerpen Jeanie itu sendiri banyak menyerap kehidupan kaum jalanan, karena sewaktu remajanya di Surabaya, dia biasa bergaul dengan preman, pemabuk, pelacur, dan berbagai jenis manusia yang dianggap “sampah” masyarakat.

“Namun karena kondisi Lombok yang terkena gempa, kok sangat tidak adil bagi kami (Jeanie dan sejumlah seniman-red) kalau hanya membuat acara untuk launching album saja,” ucap Jeanie yang mantan jurnalis itu dan juga perintis usaha event organizer JP Pro Bali.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara