“Teman-teman memang membuka semacam gerakan donasi. Tapi itu bukan untuk membayar pengacara, karena mereka semua memberi bantuan dengan cuma-cuma. Dana yang terkumpul nanti antara lain untuk membiayai mendatangkan saksi ahli yang berasal dari daerah dan lainnya,” ungkap Buni, kali ini dengan wajah serius.
Tak terasa adzan maghrib berkumandang. Awalnya suara muncul dari telepon genggam saya yang memang di-setting program adzan lima waktu. Namun sejurus kemudian, adzan maghrib bersahut-sahutan dari masjid dan mushola di sekitar komplek perumahan. Saya dan Buni pun segera menuju masjid…
“Ini bawa saja airnya untuk bekal di jalan,” kata istri Buni saat saya pamit hendak pulang. Dia juga memesankan ojek on linedari gawainya untuk mengantarkan saya kembali ke stasiun Depok.
Sungguh keluarga yang luar biasa. Teguh dalam perjuangan, santun dalam pergaulan, dan sangat menghormati tamunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan balasan yang lebih baik dan lebih banyak lagi. Aamiin…
Edy Mulyadi
Jakarta, 27 April 2017
Artikel ini ditulis oleh: