Jombang, Aktual.com – Pimpinan Pondok Pesantren Terbuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Solahuddin Wahid meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tidak anti-kritik, selama kritikan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kinerja.
“KPK juga harus menerima apabila mendapat kritik dan kesalahan yang ada untuk maju ke depan,” tegas Solahuddin di depan Ketua KPK, Agus Rahardjo, di Ponpes Tebuireng, Sabtu (29/7).
Namun secara garis besar, Gus Solah, panggilan Solahuddin, mengatakan bahwa pihaknya mendukung KPK dalam memberantas korupsi di Tanah Air. Pihaknya tak mau Indonesia hancur lantaran maraknya korupsi.
Bahkan secara khusus ia menyatakan dukungannya terhadap KPK dalam mengusut tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh korporasi, sebagaimana keputusan KPK mentersangkakan PT Duta Graha Indah, mantan perusahaan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahuddin Uno.
“Kami mendukung KPK mengusut perusahaan secara koporasi yang terlibat korupsi,” jelas dia.
Diketahui, KPK saat ini tengah diserang isu miring oleh berbagai saksi yang pernah mereka periksa. Seperti halnya tudingan dari saksi kasus korupsi M Nazaruddin, Yulianis, dimana ia menyatakan bahwa salah satu eks pimpinan KPK, Adnan Pandu Praja pernah menerima uang Rp1 miliar dari Nazaruddin.
Begitu pula dengan kritikan dari penggagas Undang-Undang KPK, Romli Atmasasmita yang menyatakan ada banyak Sprindik yang diteken tanpa bukti permulaan yang kuat.
M. Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan