Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Sepanjang pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) mengalami pelemahan rekor termerah dari era sebelumnya.

Hal ini terjadi sentimen-sentimen domestik tak dianggap positif oleh pelaku pasar, sehingga membuat rupiah kian terdepresiasi. Dan pergerakan Rupiah lebih banyak terpengaruh laju USD seiring masih adanya ekspektasi positif dari sikap hawkish The Fed.

Isu memguat jelang pergantian kepemimpinan bank sentral AS (The Fed), hingga adanya imbas pembahasan program reformasi perpajakan pemerintahan Trump.

“Ternyata nilai tukar rupiah melemah 0,73% atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang melemah sebesar 0,14%,” jelas analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (29/10).

Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level 13.640 atau lebih rendah dari pekan sebelumnya di posisi 13.530. Bahkan level terkuatnya malah cuma di posis 13.517. Padahal sebelumnya di angka 13.473.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid