Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, bersama Ketua Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), Tantowi Yahya berbincang sebelum acara pembukaan perdagangan saham bersama model Grand Finalis Popular 2016 saat pembukaan perdagangan saham di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (3/11). Kegiatan tersebut dalam rangka simulasi belajar perdagangan saham untuk kalangan artis dan model. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka naik sebesar 1,45 poin atau 0,03 persen menjadi 5.302,63 poin. Kenaikan tersebut masih ditopang data ekonomi domestik yang cukup positif. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,36 poin (0,04 persen) menjadi 892,86 poin.

Analis mengungkapkan data ekonomi domestik mengenai inflasi yang terbilang rendah masih menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG meski investor asing masih cenderung melakukan aksi lepas saham.

“Tingkat inflasi di Indonesia yang tergolong terkendali menjadi salah satu faktor pendukung,” ujar Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis (5/1).

Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin, mencatat inflasi Desember 2016 mencapai 0,42 persen. Sementara tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2016 sebesar 3,02 persen.

Ia menambahkan bahwa bursa saham di kawasan Asia yang cenderung menguat turut mempengaruhi laju IHSG untuk bergerak di area positif.

Kendati demikian, menurut dia, faktor teknikal dapat menahan laju IHSG. Indikator stocashtic memberikan sinyal jenuh beli atau “overbought” yang membuat momentum IHSG terlihat terkonsolidasi.

“IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5.255-5.390 poin pada hari ini (5/1),” paparnya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 236,97 poin (1,07 persen) ke level 22.371,44, indeks Nikkei turun 55,70 poin (0,28 persen) ke level 19.538,46, dan Straits Times menguat 26,47 poin (0,91 persen) posisi 2.947,78.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka