Jakarta, Aktual.com — Seiring mulai membaiknya sentimen di Uni Eropa, memberikan sisi positif pada laju rupiah. Selain itu, penguatan tajam pada Yen di hari sebelumnya turut memberikan sentimen positif.
“Positif bagi rupiah karena laju dolar AS terimbangi dengan kedua sentimen tersebut, sehingga laju rupiah pun tidak terlalu anjlok pergerakannya. Tidak seperti sehari sebelumnya yang melemah cukup dalam,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Hal lainnya, lanjut dia, jika sebelumnya penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,7 persen oleh Bank Dunia hingga akhir tahun, kini IMF turut melakukan pemangkasan proyeksi pertumbuhan pada negara-negara ASEAN. Namun menurutnya, hal tersebut tidak membuat laju rupiah jatuh lebih dalam.
Pada Jumat (10/7) Reza memprediksikan laju rupiah di atas level support 13.352, yaitu Rp13.355-13.340 (kurs tengah BI). Menurutnya, dengan asumsi aksi lepas rupiah kian berkurang dan harapan akan meredanya sentimen global, maka memberikan peluang bagi rupiah untuk bertahan dari pelemahan.
“Penguatan tentu kami harapkan meski tipis. Namun demikian, tetap antisipasi dan cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: