Karimun, Aktual.com – Seorang balita berusia 4 tahun diduga terjangkit penyakit difteri, kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Rachmadi.
“Ada balita berusia 4 tahun yang diduga terserang Difteri, balita itu telah dipulangkan. Namun, pihak RSUD Muhammad Sani telah mengambil sampel untuk dicek di laboratorium di Jakarta, untuk memastikan apakah balita tersebut benar terjangkit difteri,” kata dia di Tanjung Balai Karimun, ditulis Minggu (24/12).
Rachmadi mengatakan, meski Karimun tidak termasuk daerah darurat penyakit difteri, namun pihaknya tetap mengimbau kepada warga masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini.
Penyakit difteri, jelas dia, paling rentan menjangkiti anak-anak. Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Gejala penyakit difteri, antara lain diawali dengan demam, sakit pada tenggorokan saat menelan makanan.
Seorang pasien difteri biasanya mengalami pembengkakan pada leher yang disebut dengan “bullneck”.
“Kemudian, muncul selaput putih keabu-abuan pada tenggorokan yang disebut dengan gejala pseudomembran,” katanya.
Terkait balita yang diduga terserang difteri tersebut, dia mengatakan baru diketahui apakah positif difteri setelah keluarnya hasil pengecekan di laboratorium.
“Biasanya dua minggu baru keluar hasil pengecekannya,” kata dia.
Pada kesempatan itu, dia mengimbau kepada warga masyarakat yang mempunyai balita, untuk diberikan imunisasi secara lengkap.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh balita terhadap penyakit tertentu, termasuk difteri yang dicegah dengan memberikan imunisasi DPT (difteri, pertusis dan tetanus).
“Imunisasi jangan sepotong-sepotong, tapi harus lengkap. Warga bisa membawa balitanya ke posyandu atau puskesmas untuk mendapatkan imunisasi,” kata dia.
Dia juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk peka terhadap gejala penyakit difteri sehingga dapat melakukan upaya pencegahan secara dini, dengan membawa balita berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: