Pekanbaru, Aktual.com – Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi telah menetapkan proses perekaman sidik jari dan iris mata (biometrik) sebagai persyaratan baru bagi para calon jamaah umrah.
Kebijakan ini pun sudah dilakukan hampir sepekan. Namun demikian, persyaratan baru ini ternyata mengundang berbagai masalah lantaran justru dinilai merugikan calon jamaah di berbagai daerah.
Keluhan terkait rekaman biomerik pun membanjir karena banyaknya permasalahan teknis di kntor VFS Tasheel yang belum terselesaikan.
Pembimbing Haji dan Umrah Himpuh, Rafiq Jauhari mengungkapkan bahwa dirinya telah menerimba banyak keluhan dari rekan-rekan pengelola travel di daerah terkait hal ini.
Sebagaimana diketahui, para calon jamaah umrah di semua daerah hanya bisa mengurus perekaman biometrik di ibukota provinsi saja lantaran kantor VFS Tasheel hanya berada di ibukota provinsi.
Tak pelak, para calon jamaah pun harus melakukan perjalanan berjam-jam untuk bisa menuntaskan persyaratan ini.
“Mohon bisa terus mengangkat dari berbagai sisi. Semoga para pengambil kebijakan bisa mendengar,” kata Rafiq, Kamis (20/12) kemarin.
Tak selesai di situ saja, perjalanan berjam-jam menuju kantor VFS Tasheel pun harus ditunggu antrean selama berjam-jam pula di kantor tersebut.
Bahkan, kata Rafiq, sampai ada jamaah dari Siak yang jatuh sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit akibat kelelahan karena mengantre perekaman biometrik.
Jamaah tersebut diketahui mengantre di kantro VFS Tasheel Pekanbaru.
“Barusan ada dua orang dilarikan ke rumah sakit. Mungkin karena kelelahan menunggu,” kata Rafiq mengutip perkataan temannya Firdaus yang juga pemilik travel Firdaus Tour.
Rafiq mengisahkan, temannya itu berangkat dari rumahnya di Siak pada saat subuh untuk menuju Pekanbaru.
”Sekarang masih antri di VFS Pekanbaru bersama 30 jamaah lainnya. Barusan ada dua orang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, mungkin karena kelalahan menunggu,” kata Rafiq.
Selain banyak kendala masalah teknis, petugas dari VFS Tasheel juga dinilai membonsankan karena berprilaku tidak ramah. Namun, kata Rafiq, Firdaus Tour memaklumi petugas yang berprilaku tidak ramah itu karena juga kelelahan dalam bekerja. “Mungkin juga kecapean ndak ada shift,” katanya.
Kata Rafiq, Firdaus meminta didoakan agar tetap diberikan kesabaran untuk berjuang demi sampai ke Tanah Suci. “Barikanlah kesabaran Ya Allah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan