Jakarta, Aktual.com – Puluhan jurnalis dari berbagai media massa yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Jurnalis Korban Teror Pekanbaru (Solinas-KTP) menggelar aksi solidaritas di depan Markas Polda Metro Jaya, Minggu (20/5).

Aksi diadakan untuk mendukung seorang jurnalis yang bekerja di stasiun televisi TVOne, Ryan Rahman. Ryan diketahui menjadi korban aksi teror di Pekanbaru pada 17 Mei lalu.

Koordinator aksi, Iskandar menyatakan, aksi ini digelar untuk memberikan dukungan kepada Ryan agar segera pulih dan kembali berkiprah sebagai jurnalis.

“Terorisme adalah musuh semua agama, musuh kemanusiaan dan musuh peradaban. Para pelaku teror dengan alasan apapun, motif apapun adalah tindakan di luar perikemanusian, tak ada satupun ajaran agama yang membenarkan tindakan teror, membunuh orang tak berdosa yang tak ada kaitan apapun dengan konflik dan perang di dunia internasional,” kata Iskandar.

Iskandar melanjutkan, sebagai jurnalis yang merupakan bagian dari warga negara serta tiang keempat demokrasi. pihaknya mengecam keras dan mengutuk tindakan para pelaku teror yang telah menebar ketakutan serta membunuh tanpa kenal ampun di berbagai wilayah di Indonesia mulai Jakarta, Surabaya dan Riau.

Dalam kesempatan itu para peserta aksi menyeruhkan pesan kepada para kelompok radikal yang malakukan serangakain serangan belakangan ini bahwa para jurnalis tidak takut dengan tindakan teror tersebut.

“Kami tidak akan berhenti, takut dan akan terus menyiarkan berita kepada publik bahwa tindakan kalian para teroris adalah tindakan biadab, musuh semua rakyat, musuh kemanusiaan, apapun latar belakang dan agamanya,” kecamnya.

Tak hanya itu, Iskandar mengatkan pihaknya juga mendesak aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri untuk membasmi kelompok teroris hingga tuntas.

“Kami mendesak aparat keamanan dan penegak hukum agar segera membasmi para pelaku teror sampai ke akar-akarnya,” tukasnya.

Dalam aksi ini, diadakan aksi simpatik, doa bersama, pembacaan puisi dan melaksanakan sholat gaib di lokasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan