Cilacap, Aktual.com – Seorang nelayan dilaporkan hilang akibat tenggelam di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono.

“Berdasarkan informasi dari Pak Sudir selaku Ketua Sukarelawan SAR Kemiren, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB,” katanya di Cilacap, Rabu (18/7).

Saat itu, kata dia, satu kapal motor dengan nama lambung “Yati Putra” yang membawa tiga nelayan terhempas gelombang tinggi ketika baru berangkat melaut.

Akibat kejadian tersebut, KM Yati Putra terbalik hingga salah seorang nelayan di antaranya tenggelam.

Nelayan yang hilang akibat tenggelam itu bernama Sugri (35), warga RT06/RW01 Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.

“Hingga kini masih dalam pencarian,” katanya.

Ia mengatakan dua nelayan lainnya yang selamat, terdiri atas pemilik kapal atas nama Nasimin (35), warga RT03/RW16 Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, dan Mad Marta (75), warga Jalan Lengkong RT01/RW15 Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara.

Terkait dengan informasi tersebut, pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap menuju lokasi kejadian untuk menggelar operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban.

“Mereka dilengkapi dengan peralatan pertolongan di air,” jelasnya.

Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, operasi tersebut juga melibatkan personel Satuan Polisi Perairan Polres Cilacap, Polsek Cilacap Selatan, Cilacap Rescue, SAR Kemiren, SAR TPKL, RAPI Cilacap, keluarga korban, dan masyarakat.

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu ini diprakirakan mencapai 4-6 meter.

“Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas permukaan laut dan cenderung searah dari timur hingga tenggara. Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga Kamis (19/7) dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,” kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan