Beltrame, di pertengahan 40-an, adalah seorang penerjun payung berkualifikasi yang bertugas untuk serangan di Irak pada 2005 dan juga bekerja sebagai bagian dari Garda Republik elit yang melindungi kantor presiden Prancis Elysee Place dan tempat tinggalnya di Paris, kata Macron.
Serangan pada toko “Super U” merupakan serangan mematikan pertama sejak Oktober 2017, ketika seorang pria menikam dua wanita muda hingga tewas di kota pelabuhan Marseille sebelum para tentara membunuhnya.
Beberapa serangan selama setahun terakhir atau lebih telah menargetkan polisi dan para tentara dikerahkan dalam jumlah besar untuk melindungi warga sipil serta berpatroli di tempat-tempat sensitif seperti bandara dan stasiun kereta api.
Macron berkata tentang Beltrame: “Dalam mengajukan dirinya sebagai sandera bagi teroris yang bersembunyi di supermarket Trebes, letnan kolonel Beltrame menyelamatkan nyawa seorang sandera sipil, menunjukkan pengorbanan diri dan keberanian yang luar biasa.” Kabar tentang kematian Beltrame pertama kali diumumkan menteri dalam negeri Prancis, yang mengatakan di Twitter, “Mati demi negaranya. Prancis tidak akan pernah melupakan kepahlawanan, keberanian dan pengorbanannya.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara