Tausiyah singkat oleh Khodim Zawiyah Arraudhah KH. Muhammad Danial Nafis, dalam rangkaian acara memperingati Haul Quthbul Aqthab wa Kahfu Amnith Thullab Al-Imam As-Sayyid Syekh Abu alHasan Ali Asy-Syadzili RodhiyaAllahu Anhu Ke-786, yang digelar secara virtual, Sabtu (26/6). Meningkatnya kurva Covid-19 disejumlah wilayah di Indonesia, menjadi alasan utama Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation sebagai penyelenggara membatasi jamaah yang hadir. Penerapan standar protokol kesehatan (protkes) juga menjadi kewajiban yang harus dilakukan bagi ikhwah toriqoh yang hadir.
Tausiyah singkat oleh Khodim Zawiyah Arraudhah KH. Muhammad Danial Nafis, dalam rangkaian acara memperingati Haul Quthbul Aqthab wa Kahfu Amnith Thullab Al-Imam As-Sayyid Syekh Abu alHasan Ali Asy-Syadzili RodhiyaAllahu Anhu Ke-786, yang digelar secara virtual, Sabtu (26/6). Meningkatnya kurva Covid-19 disejumlah wilayah di Indonesia, menjadi alasan utama Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation sebagai penyelenggara membatasi jamaah yang hadir. Penerapan standar protokol kesehatan (protkes) juga menjadi kewajiban yang harus dilakukan bagi ikhwah toriqoh yang hadir.

Jakarta, aktual.com – KH. Muhammad Danial Nafis dalam pengajian Sirrul Asrar karangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani menyampaikan bahwa jika seorang Salik (penempuh laku tasawuf) melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari’at maka batallah baiatnya.

“Jika Ikhwan Thoriqah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat seperti mabuk maka batal baiatnya,” ujarnya.

Karena jika seseorang yang telah memasuki dunia tasawuf haruslah sudah memahami aturan-aturan yang ada di dalam Islam. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seorang Salik untuk mempelajari ilmu-ilmu Syariat agar dirinya memiliki landasan yang kuat sehingga tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang menyebabkan dirinya jauh dari Allah Swt.

Salah satu bentuk seseorang yang tidak memahami syariat, ia akan melakukan sebuah Riyadhah (latihan penyempurnaan diri) dengan amalan-amalan khusus yang tujuannya bukan kepada Allah Swt melainkan dunia.

“Makanya masih banyak orang-orang yang melakukan Riyadhah justru tujuannya bukan Allah Swt hanya tujuan dunia, Maka tidak ada manfaat dalam dirinya,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain