Blangpidie, Aktual.com – Seorang santri, Safran yang merupakan warga Kabupaten Aceh Barat Daya hanyut terseret ombak laut saat mandi di belakang Pondok Pesantren Darul Ikhsan, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.

“Korban sudah lima bulan mondok di Pompes Darul Ihksan,” kata Marta Dinata, Kepala Desa Blangpadang di Blangpidie, Kamis (1/12).

Menurut informasi, lanjut Marta, korban hanyut terseret ombak laut pada Rabu (30/11) sekitar pukul 16.00 WIB saat mandi di bibir kuala bersama rekan-rekannya tepatnya di belakang Ponpes Darul Ikhsan.

“Informasi yang saya terima di lokasi kejadian, ada tiga anak santri yang terseret arus laut. Dua di antaranya berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan, sedangkan Safran hilang belum ditemukan.”

Dua rekan Safran yang berhasil diselamatkan oleh kapal nalayan tersebut, kata dia, masing-masing bernama Hasyimi, warga Kabupaten Pidie dan Bhaktiar warga Kabupaten Nagan Raya.

“Hasyimi sempat pingsang tapi cepat dibantu oleh rekannya Bhaktiar hingga mereka berdua sama-sama terseret ombak laut dan tersangkut pada batu karang yang jaraknya sekitar 100 meter ke arah lautan.”

Setelah beberapa saat bertahan diatas karang yang tidak begitu dalam, tiba-tiba sebuah kapal nelayan melewati perairan tersebut dan melihat dua insan di lautan sedang melambaikan tangan meminta bantuan penyelamatan.

Setelah diselamatkan oleh nelayan, sambung dia, Hasyimi yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses perawatan, sedangkan Safran belum berhasil ditemukan.

Marta bersama keluarga korban mengaku sedang berada di lokasi kejadian untuk menunggu hasil pencarian yang dilakukan oleh Tim Badan Penangulangan Bencana Kabupaten, Tim SAR, personel TNI-Polri dan masyarakat nelayan.

“Hingga tengah malam ratusan masyarakat memadati lokasi pantai menyaksikan proses pencarian yang sedang dilakukan oleh tim gabungan. Mudah-mudahan korban bisa cepat ditemukan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu